Powered By Blogger

magelang

magelang
jalan-jalan truz

Jumat, 04 Desember 2009

tugas Apdram

Pementasan teater yang berjudul “10 Perempuan Baca Karya” ini merupakan pementasan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati hari wanita. Lokasi tempat pertunjukan sastra terletak dikawasan Pasar Minggu Jakarta Selatan tepatnya di kawasan Jalan Salihara No. 16 Pasar Minggu. Didalam gedung Salihara ini terdapat banyak sarana yang sangat bagus dan lengkap mulai dari café hingga tempat pertunjukkan yang sangat megah bagaikan auditorium tempat pementasan drama sungguhan. membuka sebuah pertunjukan, awal mulanya dibunyikan dengan sebuah gong berukuran sangat besar yang terdapat disamping gedung pementasan drama.
Acara dimulai tepat pukul 20.00 WIB. Ada beberapa perbedaan yang sangat menonjol antara hari pertama pembukaan dengan hari-hari berikutnya, diantaranya adalah antusiasme penonton pada hari pertama pembukaan tidak begitu banyak tetapi pada hari-hari berikutnya sangat sesak sekali sampai-sampai ada beberapa penonton yang melihat pementasan dengan beralaskan karpet atau ada yang duduk di tangga.

Acara pada hari pertama berakhir pada pukul 22.00 WIB dan pada hari berikutnya acara juga berakhir pada pukul 22.00 WIB. Antusiasme para penonton dihari pertama dan kedua sangat membludak sekali, sampai-sampai para kru yang bertugas sulit untuk mengkonsentrasikan para penonton yang berdatangan.
Pada hari kedua penampilan pertama diisi oleh sastrawati yang bernama Helvi Tiana Rossa dengan menampilkan sebuah cerpen yang sangat menarik yang berjudul “ Sih dan K as “. Pada penampilan kedua diisi oleh seorang sastrawati yang bernama Oka Rusmini ddengan membacakan beberapa kumpulan puisinya yang sangat indah dan menarik. Puisi-puisi tersebut diantaranya adalah “ Pandora, Euforia, dan warna kita “. Penampilan ketiga diisi oleh Abidah El-Khaeleqi. Dia membacakan cuplikan cerpen yang berjudul “Nirzuna” yang menceritakan tentang kancah politik dalam negeri. Penampilan keempat diisi oleh Djenar Mahesa Ayu dengan membacakan sebuah cerpen yang berjudul “ air “ yang menceritakan tentang kehidupan wanita tunasusila. Penampilan terkahir diisi oleh sastrawati yang bernama Dewi Lestari. Cuplikan novel yang dia bacakan adalah novel yang berjudul “ recto Verso”yang menceritakan tentang seorang wanita yang mencari arti hidup.



Alur pertunjukkan
1. Helvy Tiana Rosa ( 20:15-20:54 )
Tata panggung : Lampu panggung merah biru dan kuning
Background layar gambar pohon


Artistik pendukung : Kursi taman, Mesin ketik, Kursi dan meja mesin ketik
Teknik adegan Helvy Tiana Rosa member salam terlebih dahulu sebelum membacakan cerpen

2. Oka Rusmini
Tata panggung : lampu panggung biru merah dan kuning
background layar “muka anak kecil yang meneteskan darah”

Teknik Adegan
Muncul langsung membacakan judul Puisi yang ingin dibacakan dan pembawaan beliau sangat tenang.

3. Abidah Elkhaeleiqi
Tata panggung : Lampu panggung biru dan kuning, Background layar kembang
Teknik membacakan : Sebelum dia membacakan cerpen terlebih dahulu dia member salam ke penonton

4. Djenar Mahesa Ayu
Tata panggung : Background garis abstrak, Sound system
Peñata artistik pendukung : Bangku bar (satu tidak jadi dipakai), Sekaleng bir bintang

5. Dewi Lestari
Tata panggung : Lampu panggung hijau dan kuning, Background layar air abstrak, Sound system





Perbandingan antara Helvi Tiana Rosa dengan Dewi Lestari
A. Dewi Lestari
Dewi Lestari adalah seorang sastrawati dan juga beliau seorang penyanyi yang sangat sudah terkenal. Novel yang dia bacakan adalah sebuah novel yang berjudul “ Recto Verso “ yang menceritakan seorang wanita yang mencari jatidiri atau arti hidupnya. Penampilan yang ia tampilkan sangat memukau dan menarik bagi para penonton yang melihat acara ini. Ekspresi yang diciptakan oleh seorang Dewi Lestari saat membaca novelnya dan didukung dengan lantunan puisi yang indah yang terdapat dalam novel tersebut yang di bawakan dengan alunan nyanyian yang membuat seolah-olah novel yang dia bacakan hidup dan hadir ditengah-tengah para penonton. Pembacaan yang dilakukan oleh seorang dewi lestari bagaikan hembusan angin yang menyentuh raga yang dapat menghanyutkan dan membawa para penonton untuk masuk kedalam nuansa indah sebuah novel yang ia bacakan.


B. Helvi Tiana Rosa
Helvi Tiana Rosa adalah seorang sastrawati yang sangat terkenal didunia sastra di Indonesia. Dia sangat aktif dalam berbagai kegiatan yang berbau sastra dan juga sangat aktif dalam acara atau sebuah acara yang berbau tentang dunia sastra. Dia juga mewnjadi seorang dosen di Universitas Negeri Jakarta Fakultas Bahasa dan Seni Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Di sosok para mahasiswanya, Helvi Tiana Rosa adalah dosen yang sangat familiar dan bersahabat di mata mahasiswa dan mahasiswinya. Teknik pemanggungan yang dia lakukan adalah dengan menggunakan lampu lighting yang sederhana tetapi sangat berkesan untuk sebuh cerita yang dia bawakan. Background yang ditampilkan dalam layar pementasan sangatlah simple, kaerena hanya menampilkan sebuah pohon yang bisa menggambarkan bahwa tempat itu memang benar-benar ditaman. Teknik adegan atau pemunculan yang dia pergunakan sangat menarik dengan cara menyapa atau memberi salam kepada seluruh penonton yang hadir dalam acara tersebut. Hal ini dilakukan agar seolah-olah para penonton diajak untuk ikut serta dalam cuplikan cerita yang dia tampilkan. Sementara itu dalam penataan artistic yang digunakan adalah sebuah kursi taman, mesin ketik dan kursi beserta meja mesin ketik. Kursi taman di tambah dengan backgriound pohon benar-benar bias menyakinkan atau menggambarkan kepada penonton bahwa itu benar-benr seddang berada ditaman.








Kesimpulan
Terdapat perbedaan yang sangat mencolok sekali antara cara pembacaan yang dilakukan oleh Dewi Lestari dengan Helvi Tiana Rosa. Pembacaan yang dilakukan oleh Dewi Lestari sangatlah serius dan terkesan menarik. Namun Dewi Lestari terkesan tidak menguasai panggung. Daya jelajah yang terlalu sempit sehingga membatasi ruang geraknya. Sementara itu yang dilakukan oleh Helvi Tiana Rosa terkesan mengjidupkan para penonton yang sedang menyaksikan acara tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar