Powered By Blogger

magelang

magelang
jalan-jalan truz

Jumat, 04 Desember 2009

skripsi metlit 2

BAB IIDENTITAS SKRIPSI NAMA : Siti BadriahJUDUL SKRIPSI : Hubungan ingatan semantik dengan keterampilan berbicara siswa kelas XI SMA NEGERI 76 JAKARTA PROGRAM STUDI : Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaJUMLAH HALAMAN : 183 halamanTAHUN PEMBUATAN : tahun 2007
aBAB IIISI SKRIPSI
BAB I :Pada bab ini mengkaji masalah latar belakang dalam ingatan. Yaitu terdiri dari ingatan episodik dan ingatan semantik.ingatan episodikadalah ingatan yang berkaitan dengan hal-hal yang sudah terjadi pada diri seseorang tanpa harus menarik kesimpulan. Ingatan semantik berkaitan dengan konsep-konsep yang bermakna, yaitu berupa kata-kata yang bermakna.Lalu keterampilan berbicara yang merupakan salah satu bagian atau subaspek standar kompetensi. Siswa diarahkan untuk mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan dalam berbagai bentuk wacana lisan nonsastra sesuai keperluan dan konteks.Dari uraian di atas, maka ingatan yang berkaitan dengan kegiatan berbahasa, terutama berbicara adalah ingatan semantik. Menurut beberapa ahli menyatakan bahwa ingatan semantik merupakan ingatan yang berkaitan dengan pembentukan kata yang bermakna,kata, dan satuan bahasa lainnya, yaitu frase, klausa, serta kalimat. Keterkaitan ingatan semantik dengan keterampilan berbicara memang tidak dapat dipisahkan. Jadi, dalam proses berbahasa terutama dapat berjalan dengan baik dan lancar karena adanya ingatan semantik.
BAB II
Pada bab kedua, penulis menerangkan tentang landasan teori tentang hakikat ingatan, hakikat semantik, hakikat ingatan semantik, hakikat keterampilan, hakikat berbicara, dan hakikat keterampilan berbicara.Dalam hakikat ingatan, seperti yang dikemukakkan oleh Sujanto, ingatan terdiri dari ingatan logisdan ingatan mekanis. Ingatan mekanis artinya hsnys untuk kesan-kesan penginderaan. Sedangkan ingatan logis artinya ingatan untuk kesan-kesan yang mengandung pengertian.Selanjutnya menurut astini ingatan terdiri dari ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang. Perbedaan ingatan jangka pendek dan jangka panjang hanya terletak pada lamanya waktu penyimpanan informasi.kemudian dalam ingatan jangka panjang terdiri dari ingatan episodik dan ingatan semantik. Ingatan episodik berkaitan dengan sesuatu yang sudah terjadi dengan diri seseorang tanpa melakukan suatukesimpulan. Sedangkan ingatan semantik berkaitan dengan sesuatu yang tersusun dengan baikdan bermakna, seperti kata-kata yang bermakna.Lalu hakikat semantik yang membahas tentang pemerolehan makna. Makna yang terdapat dalam suatu kata sangat tergantung pada jenis bahasa yang digunakan oleh pemakai bahasa karena bahasa bersifat manasuka atau yang disebut dengan arbitrer. Berkaitan dengan hal ini, Chaer mengemukakkan “Bahasa bersifat arbitrer, artinya tidak ada hubungan wajib antara lambang dengan konsep yang ditandai.Pemerolehan makna perkataan melalui konteks linguistik ini berkaitan dengan bahasa tulis, misalnya suatu teks, sedangkan bentuk bunyi berhubungan dengan pengucapan suatu kata yang diucapkan olehseseorang kemudian analisis morfem berkaitan dengan bentuk-bentuk morfem.Hakikat ingatan semantik adalah ingatan yang berhubungan dengan makna, baik makna gramatikal maupun leksikal.Menuut Verhaar yang dikutip Chaer bahwa semantik terdiri dari :a. Semantik Gamatikal ( tata bahasa) yang meliputi sintaksis dan morfologi. Semantik gramatikal ( tata bahasa) membahas proses struktur intern kata, pembentukan kata, dan membahas hubungan kata dengan kata dalam membentuk satuan yang lebih besar, yaitu frase, klausa, dan kalimat.b. Semantik Leksikal, membahas tentang leksem-leksem suatu bahasa. Leksem dapat berupa kata dan dapat juga gabungan kata.
Dari uraian di atas bahwa ingatan semantik sebagai suatu proses penguasaan terhadap sesuatu yang bermakna sangat berkaitan dengan kegiatan berbahasa terutama berbicara. Kegiatan berbicara dapat diaplikasikan melalui kegiatan belajar dapat dikelompokkan atau dikategorikan sesuai dengan tingkah laku belajar.Menurut Bloom bahwa kategori belajar terdiri dari :1. Pengetahuan; 2. Pemahaman;3. Aplikasi;4. Analisis;5. Sintesis;6. Evaluasi;
Dalam ingatan semantik, selain mencakup unsur semantik, sintaksis, leksikal, juga mencakup unsur morfologi. Unsur morfologitersebut terdiri dari pembentukan kata dan nasalisasi. Menurut Su’udibahwa “Pembentukan kata dan nasalisasi merupakan indikatorsemantik. Berkaitan dengan indikator tersebut, maka dapat dipergunakan salah satu morfem untuk pembentukan kata, seperti morfem pe-N dengan berbagai bentuk alomorfnya. Siswa atau subyek ditugaskan untuk menentukan jenis alomorfnya yang sesuai untuk pembentukan kata turunan, jika siswa dapat menjawab denan tepat dalam waktuyang cepat,maka siswa tersebut dapat menjawab dengan tepat dalam waktu yang cepat, maka siswa tersebut memiliki ingatan semantik yang baikjadi, berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ingatan semantik adalah ingatan yang berkaitan dengan kata-kata bermakna dan satuan bahasa lainnya.Hakikat berbicara adalah menyampaikan sebuah ide atau kata, juga menggunakan bunyi artikulasi atau kata, juga menggunakan sejumlah otot berupa gerakan tubuh. Jadi, berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa berbicara adalah komunikasi lisan yang terjadi antaranggota masyarakat yang berfungsi untuk menyampaikan ide, pesan maupun gagasan berupa bunyi-bunyi artikulasi dan gerakan tubuh. Hakikat keterampilan berbicara adalah kemampuan menyampaikan gagasan,pikiran, dan perasaan melalui bunyi-bunyi bahasa yang bermakna.
BAB IIIBab ini menerangkan tentang ada tidaknya hubungan ingatan semantik dengan keterampilan berbicara siswa SMA. Lalu tempat dilaksanakan penelitian ini di SMA Negeri 76 Jakarta pada semester genap tahun ajaran 2005?2006 pada siswa XI IPA.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitisn ini adalah metode deskriptif dengan studi korelasi.penelitian ini untuk melihat hubungan antara dua Variabel, yaitu :variabel bebas dan variabel terikat.Instrumen penelitian ini berupa:a. Tes ingatan semantik ;b. Tes keterampilan berbicara dengan melakukan perekaman.
Instrumen penelitian yang dimaksud adalah berupa tes ingatan semantik dengan materi dari sintaksis, morfologi, semantik, dalam bentuk bentuk pilihan ganda. Lalu instrumen keterampilan berbicara berupa tabel penilaian yang terdapat beberapa aspek penilaian yaitu: pengucapan vokal, pengucapan konsonan, ketepatan nada, ketepatan tekanan, pilihan ungkapan, Diksi, tata bentuk, struktur, ragam kalimat, dan variasi kata dengan tingkat skala, 1-5






BAB IIIKELEBIHAN DAN KEKURANGAN3.1. KelebihanDalam skripsi yang mermbahasa hubungan kebahasaan yaitu semantik dengan keterampilan berbicara, untuk meningkatkan kemampuan berbicara memang saling berkaitan. Jika seseorang mempunyai ingatan mengenai makna saat ia bertutur kata maka dari makna itulah akan menambah ingatannya dalam mengolah kemampuan berbicarnya.
3.2 Kekurangan Yang perlu dikaji dalam ingatan semanik harusnya berupa teks yang diberikan oleh sang guru. Misakan guru memberikan gambaran tentang suatu benda maka siswanya harus mencari makna dari benda tersebut. Lalu dihubugkan dengan ingatan semantiknya. Di daalam skripsi ini sisa hanya diberi arahan untuk membuat naskah berupa pidato dengan kemampuannya sendiri.




BAB IVKESIMPULANDalam hakikat ingatan, seperti yang dikemukakkan oleh Sujanto, ingatan terdiri dari ingatan logisdan ingatan mekanis. Ingatan mekanis artinya hsnys untuk kesan-kesan penginderaan. Sedangkan ingatan logis artinya ingatan untuk kesan-kesan yang mengandung pengertian.Lalu hakikat semantik yang membahas tentang pemerolehan makna. Makna yang terdapat dalam suatu kata sangat tergantung pada jenis bahasa yang digunakan oleh pemakai bahasa karena bahasa bersifat manasuka atau yang disebut dengan arbitrer. Berkaitan dengan hal ini, Chaer mengemukakkan “Bahasa bersifat arbitrer, artinya tidak ada hubungan wajib antara lambang dengan konsep yang ditandai.Pemerolehan makna perkataan melalui konteks linguistik ini berkaitan dengan bahasa tulis, misalnya suatu teks, sedangkan bentuk bunyi berhubungan dengan pengucapan suatu kata yang diucapkan olehseseorang kemudian analisis morfem berkaitan dengan bentuk-bentuk morfem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar